top of page
Writer's pictureban2id

Benar atau Tidak, Tempe itu akan semakin enak ketika lama disimpan?

Updated: Aug 13, 2022

Tempe merupakan salah satu produk olahan yang berasal dari kacang kedelai. Tempe merupakan makanan primadona masyarakat Indonesia, bahkan ada beberapa daerah secara tidak sengaja menggunakan tempe menjadi ikon kuliner dari daerah tersebut seperti purwokerto dengan tempe mendoannya, atau Jogjakarta dengan tempe bacemnya.



Popularitas itu juga yang membawa tempe itu sendiri sebagai primadona masyarakat Indonesia karena kesederhanaanya, keterjangkauan harganya bagai masyarakat Indonesia serta kemudahannya didalam pengolahan mengakibatkan hampir disetiap harinya kita tak luput dari makanan olahan dari tempe ini. Bisa jadi kita melihatnya dalam bentuk orek tempe, sambal goreng tempe, gorengan tempe, mendoan tempe, kripik tempe, tempe bacem, sayur tempe dan masih banyak yang lainnya. Seiring dengan bertambahnya popularitas tempe ini, semakin bertambah pula pandangan-pandangan masyarakat yang terkadang kurang berdasar terhadap science mengenai tempe ini, seperti


"Benar tidak sih, semakin lama tempe disimpan maka akan semakin enak?"

Pandangan semacam itu lahir karena ada produk tempe "over fermented" seperti tempe bongkrek atau tempe bosok yang membawa opini itu adalah nyata adanya. Beberapa orang menganggap bahwa semakin lama tempe itu "over fermented" maka akan menghasilkan tempe bongkrek atau tempe bosok yang sangat lezat.


Nah mari kita diskusikan!

Menurut @Mas De**, pandangan tersebut kurang tepat. Secara sederhana kita cek pakai uji organoleptic dari segi warna, bau tekstur dan rasa juga udah berubah. Tempe yang udah over fermentasi nya bakal ada after taste nya. Semacam rasa pahit waktu kita makan tempe itu.


Begitupula dengan @faki*** menambahkan bahwa, "Kalo tempe kan yang penting jamurnya udah thmbuh maksimal dan engga rusak ajah.."


@Brie***, "Protein tersusun atas asam amino. Asam amino tersebut memiliki rasa yang khas. Melalui fermentasi, terjadi perombakan protein, sehingga komposisi asam aminonya juga akan berubah. Sehingga sumber protein yang berbeda, akan beda juga rasanya. Begitu juga kondisi fermentasi yang berbeda, akan berbeda hasilnya.


Nah, Pantas saja, walaupun sama sama kedelai, dan juga raginya sama. Namun jika prosesnya berbeda akan menghasilkan susunan asam amino yang berbeda juga, sehingga akan berimbas kepada rasa yang berbeda beda pula. Apalahi dengan tempe yang "over fermented" pasti akan mengubah rasa dan kandungan proteinnya. Lalu bagaimana dengan teman-temen? makanan olahan yang seperti apa dari tempe ini yang kalian suka?. Tuliskan pendapat dan komentarmu di kolom komentar ya!




6 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page